Thursday, September 30, 2004

Dan Cerita Yang Menjadi Sendiri
Rumah-rumah yang tak berhalaman
Rumah-rumah pada gang yang sempit
Dan orang-orang yang berjalan
Dan tawa anak-anak yang bermain
Dan obrolan yang menjadi gosip
Dari pintu menuju pintu
Menjadi cerita, menjadi perselisihan yang tak berujung

Penjual buah menjadi penjual lemari
Kemudian menjadi penjual roti
Yang berteriak silih berganti
Yang terus berganti-ganti
Dan seorang ibu yang menangis
Pada sudut yang sepi
Dari keramaian yang tak peduli

Waktu yang berminggu-minggu
Bayi yang sedang panas tinggi
Dan ayah yang tak kunjung kembali
Entah dimana dan mecari kemana
Tangis menjadi ratap yang sembunyi-sembunyi



(Tj. Duren, 03:00 PM, 29 September 2004)

No comments: