Kala senja disuatu masa Sebelum perlahan gelap malam menutup hari dalam sunyi Seperti daun yang mulai mengering Tiba-tiba ditiup badai yang serta merta datang Yang melepaskan tangkai dari dahan Untuk kemudian terjatuh Dan hilang Terbang terbawa badai entah kemana Kala senja disaat ini yang tak lagi tentram Dalam kekangan rasa sedih yang mendekap sesak Seperti kerinduan yang tak lagi seharusnya Akan suatu masa tentang kita Suatu masa yang serta merta Suatu masa yang pada akhirnya telah menjadi tak sempurna Haruskah kita dendangkan tentang lirih sunyi pada senja ini? Atau melangkah saja menjauh pergi...
Tuesday, November 04, 2014
Dalam hening menjelang subuh Ketika tak lagi dalam mimpi bersama mu Seperti tiba-tiba terbangun dari tidur yang panjang Seperti saat terlahir kembali dalam tangis dan kebingungan Dalam ketidak mengertian Sungguh kadang aku masih tak percaya bahwa pada akhirnya perjalanan kita hanya akan menyisakan cerita Suatu cerita yang belum tentu akan terbaca...
Saturday, October 18, 2014
Kita antraktif untuk agar orang-orang bisa tersenyum dan bersemangat. Kita selalu punya perhatian lebih agar orang-orang bisa lebih memahami keadaan. kita cenderung berusaha ramah agar mereka tahu bahwa akan selalu ada teman dan kegelisahan itu tidak selalu harus dilewati sendiri. Maka mari kita hadapi kehidupan ini dengan pengharapan yang ikhlas hingga akhir dari masa kita. Dan menjadi abadi selamanya....
Thursday, October 16, 2014
Bersama gerimis. Bersama orang-orang yang bergegas pulang. Hampir tengah malam ketika masih saja ku tak tahu harus kemana...
Ketika senja semerah darah. ketika hidup yang serta merta berubah. Luruh hingga tuntas, untuk kemudian redam dibekap malam. Maka esok adalah hari yang tak lagi mampu untuk ku mengerti.
Diantara harapan, diantara ketidak mengertian yang buram. Ketika kepak ini tak lagi mampu menantang birunya langit. Seperti camar yang hanya mampu menunggu tanpa mampu memburu jauh ketengah gejolak samudera
Pada sudut tergelap dimalam selepas hujan dan badai. Masih gerimis ketika langkah ini hanya terpaksa karena tak tahu harus kemana?
Thursday, August 07, 2014
Kata cukup saja sudah tidak lagi sepadan untuk hari-hari yang telah kau buat sungguh sangat melelahkan. Maka mari sama-sama kita hentikan segala kebodohan ini. Dengan memulai untuk kembali saling memahami dan berusaha mengerti. Dan atau memulai untuk kembali hidup sendiri-sendiri...
Dalam banyak luka yang tak tersembuhkan Dalam langkah yang tak lagi bertujuan Ketika terduduk disudut senja dengan langitnya yang semerah darah Maka segera bawa aku pulang Kembali kerumah kita yang tenang Biarkan diri ini tertidur Biarkan hingga selelap mungkin Hingga mampu kembali bermimpi Kembali kepada angan dan harapan yang sejati Maka segeralah bawa aku pulang.....
Suatu ketika yang tiba-tiba hening Yang tersisa hanya suara detak jam dinding Hembusan nafas Dan degup jantung yang tak seperti biasanya
Sudah terlalu lama nak Sudah terlalu jauh dan aku semakin kehilangan jati diriku Yang seperti tak lagi peduli namun aku selalu rindu setengah mati Seperti tak mau tahu namun aku berharap diberi tahu Maka siksa ini Maka betapa lelahnya hidup ku kini Masih juga tak mampu membuat ku mengerti......
Kadang
kita terpaksa memilih jalan kelam dan atau terbawa arus pengaruh kelam yang
bersifat laten, tiba-tiba kita telah menjadi antagonis buat sebagian
orang, berada dalam sisi gelap dan hidup menjadi penuh pelarian yang
melelahkan. Untung ada satu bahasa kawan yg cukup mengobati rasa
bersalah, " kadang kita perlu mengikuti filosofi tumbuhnya sebatang
jagung, pohon jagung ketika akan mengeluarkan buah dia
akan membengkok dulu sampai keluarnya buah, lalu untuk kemudian lurus
kembali ", maka permohonan ma'af saya sampaikan dari
hati yang terdalam untuk semua yang tersakiti dan kecewa dengan apa yang
telah terjadi, sungguh keadaan memaksa saya untuk menjadi seperti
sekarang ini..............
Pada jalan yang lurus ini tak ada lagi pohon-pohon dan belukar yang liar.
Pada rumah-rumah baru dengan atap sengnya yang berkilau, berjejer belasan
potret orang yang berpakaian kelewat rapi, kelewat memaksakan senyum
seindah mungkin. Potret orang-orang yang mungkin ingin memiliki kehidupan lebih baik, dengan berharap suatu jabatan yang mungkin juga menurutnya baik. Walau banyak kenyataan selama ini tidaklah selalu begitu... Namun dari jalan lurus yang panjang ini sebuah harapan akan selalu tercipta, suatu keinginan akan semakin berlipat ganda. Setidaknya buat diri ini. Buat masa lalu yang mengajarkan untuk selalu gigih walau dalam panasnya yang kelewat terik...
Pada jejak-jejak yg telah kau tinggalkan. Pada saat perlahan ombak menghapusnya. Pada malam ketika bulan kembali terang. Pada malam ketika aku tak lagi mungkin mengikuti jejak mu. Demi hidup ini. Demi sisa hidup yg masih harus kujalani............
Hari hilang malam kelam terbentang Tanpa bintang Tanpa sedikitpun temaram Nun desis badai dikejauhan Beriring bulir-bulir gerimis datang Hingga Basah Dingin Beku Kaku Sama sekali tak seperti kepergian mu Menghilang dalam gejolak Dan gairah yang telah melukai ku Sungguh...................
Berwaktu-waktu dan tanpa keluh maupun kesah sepatahpun Dalam keras hati dan keterbatasan Dalam keyakinan bahwa akan tiba sa'atnya Bahwa kebersamaan ini akan melewati masa dimana dahi tak perlu lagi berkerut Tidur tak lagi gelisah Dan kau tidak akan lagi menunggu dalam harap dan cemas... Namun kenapa kini kau pergi? Meninggalkan ku dalam kebingungan Meninggalkan ku dalam tangis yang terdalam...
Sekali lagi tentang purnama Dalam ruang dan waktu yang tidak lagi sama Sekali lagi cerita tentang lirih malam Tentang buih dan bulir ombak yang memecah dibatu karang Tentang lamunan yang semakin dalam Tentang gejolak yang tak juga kunjung padam...
Apakah Ibu Lina boleh melihat isi telepon Pak Mario?
Tentu
saja boleh, bila Ibu Lina dapat memahami situasi serta keadaan pak
mario, tidak gampang marah-marah bila ada sesuatu yang kurang atau malah
tidak menyenangkan hati ibu lina..
Apapun
bisa dilihat Ibu Lina, bila Ibu Lina dapat berbicara baik-baik serta
berfikir realistis dan positif akan segala sesuatu yang pernah terjadi
dikehidupan masing-masing dan atau kehidupan kedepannya..
Apapun
bisa dibicarakan dan apapun bisa ditinggalkan oleh Pak Mario demi
kebersamaan dan kenyamanan dalam hidup selagi Ibu Lina dapat menghargai
serta memahami bahwa kenyataannya Pak Mario memiliki masa lalu seperti
halnya Ibu Lina..
Setuju, Cinta adalah pembebas jiwa.... Walau ini tradisi agama lain, tapi untuk sesuatu yang
meninggikan rasa kasih sayang, tidak ada salahnya untuk latah
menyampaikannya, Happy Valentine Day untuk mu.....
Pada akhirnya kita sama-sama terhenti, aku yang lelah dan perlahan menepi demikian pula kau. Lalu kita terdiam, membisu dalam gejolak kita sendiri-sendiri. Seperti kecewa, Seperti tidak lagi sama-sama percaya...
Segelas kopi hitam Sebatang rokok pada asbak Dan asap adalah teman sejati dalam ruang yang kosong
Badan yang tersandar pada tembok Setumpuk buku-buku yang lelah kau baca Sekumpulan kalimat pada kertas yang tergenggam Yang kau tuliskan, yang selalu kau torehkan Tentang perjalananmu, tentang cinta dan pencarianmu Tentang kau, lelaki sunyi berjubah sepi..........
Purnama yang membentuk sebuah tanda didasar hati Seperti lampu suar dikejauhan Sebagai penuntun menuju arah yang benar Buat kita dan buat perjalanan panjang kita...
Pada saat kau mulai mengerti Aku mungkin telah berlayar jauh menuju seberang Pergi membawa kenangan Membawa mimpi-mimpi yang tak pernah bisa kita selesaikan...
Langit malam dan bulan sabit yang menggantung ditimur angkasa Hati yang terpancung serta keadaan yang membungkus rapat Pengap namun kita harus bertahan
Demi sebuah kehidupan Kita harus melawan Kita harus bangkit Keputusasaan adalah suatu kematian yang sia-sia
Hari berganti dan semesta raya ini menyimpan banyak cerita Suatu saat terlalu naif bila kita masih berada dicerita yang sama Ya, suatu saat...
(Depok, 03:59 AM, 10 Oktober 2004)
Wednesday, January 15, 2014
Dari lirihnya malam-malam sunyi.
Ketika
ketertarikan yang serta merta.
Hingga
keterikatan yang tak terduga.
Kita adalah
yang tersembunyi di remang malam.
Yang
bercerita tanpa suara, menangis tanpa air mata. Yang melewati malam dengan keresahan kita sendiri-sendiri...
Ketika menjadi hening, tiada yang terindah selain mengenang tentang mu Masa lalu yang tersimpan dilangit, jauh dibalik pertautan segala warna terindah senja ini....