Thursday, October 12, 2006

Duh kekasih
Tak bisa kah aku kembali meretas jalan cinta?
Seperti dulu menggapai bunga-bunga bahagia
Aku rindu cengkrama
Perbincangan-perbincangan
Kabut dan kau yang kedinginan..

Monday, September 04, 2006

Haruskah aku menyebutnya sebagai bencana?
Semangat pupus
Gairah padam
Duka menikam-nikam
Terkoyak musnah
Kau pergi tanpa sepenggal tangispun..
Selamat tinggal..
Dan Aku kiamat
Titik !!!

Wednesday, March 01, 2006

Pantai barat, ketika senja luruh perlahan
Matahari bulat menguning
Seperti lelah perlahan meredup
Camar mengepak merindu sarang
Disini suasana selalu serupa,layaknya surga
Akhir 2005, telah berwaktu-waktu semenjak aku benar-benar mencintaimu
Hingga kini, Setelah berjuta-juta depa kaki ini melangkah pergi
Ada makna yang mengalir deras
Layaknya guru yang tak pernah jemu mengajari
Sisi yang terbangun karenanya
Sisi yang lebih memahami diri ini sendiri
Mencintai bukan hanya pengorbanan tanpa akhir
Namun juga menggapai masa yang lebih gemilang
Walau selalu saja ada satu titik, dimana ada hening menghunjam hati
Itulah karma, sebagai bukti ketidakmampuan manusia

Ada saat ketika aku sangat merindu akanmu
Selamat senja perempuan
Kekecewaan bukan untuk membuat kita bunuh diri
Ingat!
Bukan untuk bunuh diri


(31122005)

Wednesday, February 22, 2006

Tapak kaki yang menjejak
Dan angin yang menyapunya dalam sunyi
Perlahan mengabur
Hilang terbawa waktu yg terus berhembus
Selamat tinggal perempuan, takkan ada yg tersisa
Hanya kenangan menanti lupa...

(22o22006)
Akan kupahat nisan dan kutanam tepat dipuncak keangkuhan diri
Inilah kematianku
Sebuah kehancuran tanpa sisa..

(22022006)

Sunday, February 05, 2006

Perempuan, kenyataannya aku adalah lelaki yang selalu menyakitimu
Yang telah meninggalkan kau dalam tangis dan dendam
Dalam kenangan dan penyesalan

Beberapa waktu terakhir, ketika badai dan hujan beriring tak kenal henti
Dalam tenda yang tak layak huni, Disebuah hutan bernama leweng tengah rancaupas
Bayangmu menyelinap mencabik-cabikku tanpa ampun
Seperti tangan-tangan maut yang siap menghantarku kepada kematian
Aku tercerai berai
Membeku dalam sunyi rimba yang tak peduli
Inilah siksaku
Inilah karma tanpa penebusan yang harus kujalani disepanjang sisa hidupku


(05 Februari 2006)

Tuesday, January 10, 2006

Penantianku tak berujung kekasih
Seperti lorong-lorong yang ada dimatamu
Seperti aku yang telah tersesat didalamnya..


(Lunang, januari 2006)

Sunday, January 08, 2006

Lengking malam tergulung gelombang samudera
Pecah berbuih pada karang
Menjadi bulir berderai tak karuan...

(Ujung Tanjung, Januari 2006)
Candra kirana dipenghujung malam
Hening bersemilirpun tidak
Hampa tanpa kuasa
Terbunuh tanpa binasa..

(Lunang, Januari 2006)