Wednesday, November 17, 2004

Tidak Seperti Ini
Kita seperti orang gila
yang berteriak marah, yang menangis tersedu
Yang memaki-maki pada telepon
Aku disini lalu engkau beratus kilometer disana
Dan itu tak cukup untuk bisa memahami kondisi
Untuk bisa membuat sebuah penilaian
Bahwa kita adalah hati yang saling menzalimi

Hanya suara yang terhantarkan
Suara yang hinggap sebentar ditelinga
Untuk kemudian hilang terbawa angin
Yang menjadi kabar yang kabur
Yang menjadi kecurigaan yang berlebihan

Kita hanya membutuhkan sebuah pertemuan
Lalu melihat dengan mata, untuk kemudian tersimpan dihati
Bukan seperti ini, perdebatan yang tak berujung...


(Lembang, 11:06 PM, 16 November 2004)

Tuesday, November 16, 2004

Aku lelah menjadi seperti ini
Meniti waktu menuju mimpi-mimpi yang semu
Menyangkal realitas memanipulasi diri
Memakai topeng-topeng melakoni cerita demi cerita
Dalam drama yang menyesakkan hati...


(Tj. Duren, 09:45, 15 November 2005)

Tuesday, November 09, 2004

Jangan Pernah Meragukan Kesetiaanku

Jangan pernah meragukan kesetiaanku
Karena aku adalah totalitas yang tak pernah mengenal jemu
Tidak juga hanya pada hati, namun hari yang menjadi hari yang akan kita lewati
Akan selalu kubangun menjadi cerita tentang bunga yang merekah
Tentang wanginya, tentang kita yang takkan terbantahkan

Jangan pernah meragukan kesetiaanku
Namun tanyakan pada hatimu, Seperti apa kau memaknaiku..

(Cimahi, 11:01, 08 November 2004)

Friday, November 05, 2004

Tentang Kau

Tentang kau
Yang terkadang datang mengendap
Menyelinap mengusik lamunku
Membawa cerita-cerita yang tak pernah kau tuntaskan

Tentang kau
Yang berkeluh kesah kala temaram
Tentang diri yang tak terdefinisikan
Tentang hastrat yang tak berkesudahan

Tentang kau
Yang selalu pergi menuju badai
Ketika waktu telah menjadi harapan
Meninggalkan mimpi tanpa kejelasan

Tentang kau
Dan aku yang terpaksa untuk mengerti..


(Tj. Duren, 09:57 PM, 04 N0vember 2004)

Monday, November 01, 2004

Saatnya Berhenti Sejenak

Saatnya kita berhenti sejenak
Setelah berwaktu-waktu mengarungi gejolak
Menyusuri hari demi hari dengan keresahan hati, hatinya kita

Saatnya kita mengurai cerita menjadi cerita tentang kita
Mencari jawab pada tanya
Memupuk harapan yang selalu kita taburi ditiap langkah kita

saatnya kita bertanya pada hati
Tentang kita, Tentang perjalanan kita
Tentang kebersamaan yang berusaha kita jadikan abadi

Saatnya kita berhenti sejenak
Untuk kemudian menuai hari kembali


(Cimahi, 03:09 AM, 01 November 2004)
Mengingatmu

Mengingatmu adalah tentang senyum yang menjadi damai
Yang meningkahi hidup menjadi cerita-cerita
Tentang jiwa, tentang hati kita
Tentang kepolosan pada makna
Pada waktu yang tersendiri
Pada saat kita menjadi sembunyi-sembunyi

Mengingatmu adalah tentang kerinduan yang tak terelakkan
Ketika lelah mensiasati kehidupan
Ketika kita menjadi terlarang



(Tj. Duren, 08:24 PM, 31 Oktober 2004)