Sepi hati, sepinya diri
Berwaktu-waktu memaksakan diri
Bertahan pada mimpi yang tak lagi memiliki hati
Sebaiknya memang aku tak perlu lagi peduli
Pada tanggung jawab
Dan semua cerita usang ini
Hingga hidup tak lagi sunyi...
(Jakarta, 06:51 PM, 26 Desember 2004)
sebuah pencarian akan makna-makna dari perjalanan hidup yang terkadang rumit serta melelahkan
Monday, December 27, 2004
Terkadang
Terkadang aku rindu padamu
Ketika sepi yang serta merta membungkus
Ketika hastrat yang sesak menjadi hampa
Dan kau mengisinya dengan mimpi-mimpi dari masa lalu
Terkadang aku begitu merindunya padamu
Kepadamu yang selalu kutinggal pergi
Tinggal bersama cita-cita tentang kita
Yang tak pernah mampu kujalani
(Tj. Duren, 06:36 PM, 26 Desember 2004)
Terkadang aku rindu padamu
Ketika sepi yang serta merta membungkus
Ketika hastrat yang sesak menjadi hampa
Dan kau mengisinya dengan mimpi-mimpi dari masa lalu
Terkadang aku begitu merindunya padamu
Kepadamu yang selalu kutinggal pergi
Tinggal bersama cita-cita tentang kita
Yang tak pernah mampu kujalani
(Tj. Duren, 06:36 PM, 26 Desember 2004)
Thursday, December 23, 2004
Pelita hati
Yang seketika meredup Ketika badai menjelang
Ketika hidup yang semakin suram
Dan langkah yang tersurut Untuk kemudian terhenti
Lalu mati...
(Tj. Duren, 07:06 AM, 23 Desember 2004)
Yang seketika meredup Ketika badai menjelang
Ketika hidup yang semakin suram
Dan langkah yang tersurut Untuk kemudian terhenti
Lalu mati...
(Tj. Duren, 07:06 AM, 23 Desember 2004)
Ada saatnya kita harus mati
Tapi tidak bunuh diri...
(Tj. Duren, 07:00, 23 Desember 2004)
Tapi tidak bunuh diri...
(Tj. Duren, 07:00, 23 Desember 2004)
Subscribe to:
Posts (Atom)