Pada mulanya kita adalah tiada, bodoh, dan hanya mampu menangis melihat
dunia.
Lalu perlahan kita mulai memiki peran, memiliki kemampuan,
menghasilkan harta, dan terkadang menjadi panutan serta berlindung buat
beberapa orang.
Hingga pada akhirnya kita pasti akan tiba pada situasi
kembali tidak mampu, tidak mampu utk bisa membuat jantung ini tetap
berdetak hingga seketika berhenti berjalan didunia yg maha luas ini.
Pada akhirnya segala sesuatu yg kita miliki akan berakhir dan
berhenti begitu saja.
Kecuali rasa dan keinginan baik, itu akan selalu hidup dan selalu
berkembang setidaknya menjadi cerita buat yg ditinggalkan.
Cerita yg
mungkin akan indah didengar dan berguna atau sebaliknya, penuh rasa sakit
yg mendalam.
Namun walaupun penuh rasa sakit setidaknya bisa dijadikan
sebagai pedoman dan pengalaman yang sungguh sangat
berharga........
catatan menuju keabadian
sebuah pencarian akan makna-makna dari perjalanan hidup yang terkadang rumit serta melelahkan
Sunday, January 11, 2015
Monday, November 17, 2014
Pada sudut tergelap dimalam selepas hujan dan badai
Masih gerimis ketika langkah ini terpaksa karena tak tahu harus kemana...
Kala Senja Di Suatu Masa
Kala senja disuatu masa
Sebelum perlahan gelap malam menutup hari dalam sunyi
Seperti daun yang mulai mengering
Tiba-tiba ditiup badai yang serta merta datang
Yang melepaskan tangkai dari dahan
Untuk kemudian terjatuh
Dan hilang
Terbang terbawa badai entah kemana
Kala senja disaat ini yang tak lagi tentram
Dalam kekangan rasa sedih yang mendekap sesak
Seperti kerinduan yang tak lagi seharusnya
Akan suatu masa tentang kita
Suatu masa yang serta merta
Suatu masa yang pada akhirnya telah menjadi tak sempurna
Haruskah kita dendangkan tentang lirih sunyi pada senja ini?
Atau melangkah saja menjauh pergi...
Sebelum perlahan gelap malam menutup hari dalam sunyi
Seperti daun yang mulai mengering
Tiba-tiba ditiup badai yang serta merta datang
Yang melepaskan tangkai dari dahan
Untuk kemudian terjatuh
Dan hilang
Terbang terbawa badai entah kemana
Kala senja disaat ini yang tak lagi tentram
Dalam kekangan rasa sedih yang mendekap sesak
Seperti kerinduan yang tak lagi seharusnya
Akan suatu masa tentang kita
Suatu masa yang serta merta
Suatu masa yang pada akhirnya telah menjadi tak sempurna
Haruskah kita dendangkan tentang lirih sunyi pada senja ini?
Atau melangkah saja menjauh pergi...
Tuesday, November 04, 2014
Dalam hening menjelang subuh
Ketika tak lagi dalam mimpi bersama mu
Seperti tiba-tiba terbangun dari tidur yang panjang
Seperti saat terlahir kembali dalam tangis dan kebingungan
Dalam ketidak mengertian
Sungguh kadang aku masih tak percaya bahwa pada akhirnya perjalanan kita hanya akan menyisakan cerita
Suatu cerita yang belum tentu akan terbaca...
Ketika tak lagi dalam mimpi bersama mu
Seperti tiba-tiba terbangun dari tidur yang panjang
Seperti saat terlahir kembali dalam tangis dan kebingungan
Dalam ketidak mengertian
Sungguh kadang aku masih tak percaya bahwa pada akhirnya perjalanan kita hanya akan menyisakan cerita
Suatu cerita yang belum tentu akan terbaca...
Saturday, October 18, 2014
Kita antraktif untuk agar orang-orang bisa tersenyum dan bersemangat.
Kita selalu punya perhatian lebih agar orang-orang bisa lebih memahami keadaan.
kita cenderung berusaha ramah agar mereka tahu bahwa akan selalu ada teman dan kegelisahan itu tidak selalu harus dilewati sendiri.
Maka mari kita hadapi kehidupan ini dengan pengharapan yang ikhlas hingga akhir dari masa kita.
Dan menjadi abadi selamanya....
Kita selalu punya perhatian lebih agar orang-orang bisa lebih memahami keadaan.
kita cenderung berusaha ramah agar mereka tahu bahwa akan selalu ada teman dan kegelisahan itu tidak selalu harus dilewati sendiri.
Maka mari kita hadapi kehidupan ini dengan pengharapan yang ikhlas hingga akhir dari masa kita.
Dan menjadi abadi selamanya....
Thursday, October 16, 2014
Bersama gerimis.
Bersama orang-orang yang bergegas pulang.
Hampir tengah malam ketika masih saja ku tak tahu harus kemana...
Bersama orang-orang yang bergegas pulang.
Hampir tengah malam ketika masih saja ku tak tahu harus kemana...
Ketika senja semerah darah.
ketika hidup yang serta merta berubah.
Luruh hingga tuntas, untuk kemudian redam dibekap malam.
Maka esok adalah hari yang tak lagi mampu untuk ku mengerti.
ketika hidup yang serta merta berubah.
Luruh hingga tuntas, untuk kemudian redam dibekap malam.
Maka esok adalah hari yang tak lagi mampu untuk ku mengerti.
Diantara harapan, diantara ketidak mengertian yang buram.
Ketika kepak ini tak lagi mampu menantang birunya langit.
Seperti camar yang hanya mampu menunggu tanpa mampu memburu jauh ketengah gejolak samudera
Ketika kepak ini tak lagi mampu menantang birunya langit.
Seperti camar yang hanya mampu menunggu tanpa mampu memburu jauh ketengah gejolak samudera
Pada sudut tergelap dimalam selepas hujan dan badai.
Masih gerimis ketika langkah ini hanya terpaksa karena tak tahu harus kemana?
Masih gerimis ketika langkah ini hanya terpaksa karena tak tahu harus kemana?
Thursday, August 07, 2014
Kata cukup saja sudah tidak lagi sepadan untuk hari-hari yang telah kau buat sungguh sangat melelahkan.
Maka mari sama-sama kita hentikan segala kebodohan ini.
Dengan memulai untuk kembali saling memahami dan berusaha mengerti.
Dan atau memulai untuk kembali hidup sendiri-sendiri...
Maka mari sama-sama kita hentikan segala kebodohan ini.
Dengan memulai untuk kembali saling memahami dan berusaha mengerti.
Dan atau memulai untuk kembali hidup sendiri-sendiri...
Label:
Gejolak,
Tentang Diri
Lokasi:
Prince Edward Island, Canada
Thursday, March 13, 2014
Maka segera bawa aku pulang
Dalam banyak luka yang tak tersembuhkan
Dalam langkah yang tak lagi bertujuan
Ketika terduduk disudut senja dengan langitnya yang semerah darah
Maka segera bawa aku pulang
Kembali kerumah kita yang tenang
Biarkan diri ini tertidur
Biarkan hingga selelap mungkin
Hingga mampu kembali bermimpi
Kembali kepada angan dan harapan yang sejati
Maka segeralah bawa aku pulang.....
Dalam langkah yang tak lagi bertujuan
Ketika terduduk disudut senja dengan langitnya yang semerah darah
Maka segera bawa aku pulang
Kembali kerumah kita yang tenang
Biarkan diri ini tertidur
Biarkan hingga selelap mungkin
Hingga mampu kembali bermimpi
Kembali kepada angan dan harapan yang sejati
Maka segeralah bawa aku pulang.....
Sunday, March 09, 2014
Maka siksa ini
Yang tersisa hanya suara detak jam dinding
Hembusan nafas
Dan degup jantung yang tak seperti biasanya
Sudah terlalu lama nak
Sudah terlalu jauh dan aku semakin kehilangan jati diriku
Yang seperti tak lagi peduli namun aku selalu rindu setengah mati
Seperti tak mau tahu namun aku berharap diberi tahu
Maka siksa ini
Maka betapa lelahnya hidup ku kini
Masih juga tak mampu membuat ku mengerti......
Friday, March 07, 2014
Permohonan ma'af
Sunday, March 02, 2014
Pada jalan yang lurus
Pada jalan yang lurus ini tak ada lagi pohon-pohon dan belukar yang liar.
Pada rumah-rumah baru dengan atap sengnya yang berkilau, berjejer belasan potret orang yang berpakaian kelewat rapi, kelewat memaksakan senyum seindah mungkin.
Potret orang-orang yang mungkin ingin memiliki kehidupan lebih baik, dengan berharap suatu jabatan yang mungkin juga menurutnya baik.
Walau banyak kenyataan selama ini tidaklah selalu begitu...
Namun dari jalan lurus yang panjang ini sebuah harapan akan selalu tercipta, suatu keinginan akan semakin berlipat ganda.
Setidaknya buat diri ini.
Buat masa lalu yang mengajarkan untuk selalu gigih walau dalam panasnya yang kelewat terik...
Pada rumah-rumah baru dengan atap sengnya yang berkilau, berjejer belasan potret orang yang berpakaian kelewat rapi, kelewat memaksakan senyum seindah mungkin.
Potret orang-orang yang mungkin ingin memiliki kehidupan lebih baik, dengan berharap suatu jabatan yang mungkin juga menurutnya baik.
Walau banyak kenyataan selama ini tidaklah selalu begitu...
Namun dari jalan lurus yang panjang ini sebuah harapan akan selalu tercipta, suatu keinginan akan semakin berlipat ganda.
Setidaknya buat diri ini.
Buat masa lalu yang mengajarkan untuk selalu gigih walau dalam panasnya yang kelewat terik...
Demi hidup ini
Pada saat perlahan ombak menghapusnya.
Pada malam ketika bulan kembali terang.
Pada malam ketika aku tak lagi mungkin mengikuti jejak mu.
Demi hidup ini.
Demi sisa hidup yg masih harus kujalani............
(seperti yang terjadi pada seorang kawan)
Subscribe to:
Posts (Atom)