Thursday, September 07, 2000

Mengingat jakarta mengingat rindu
Kemudian menjadi cemburu
Manusia,.....
Kapan terbebaskan dari rasa itu

Monday, September 04, 2000

Tersenyum getir menghisap batang rumput-rumput muda
Mata menatap kemilau senja dipucuk-pucuk daun purba
Apa yang terjadi pada hati?
Yang menghitung padang rumput dalam langkah-langkah mengukur bayang
Dia menjadi panjang dan terus memanjang
Hingga tutupi segala....
Badan yang bimbang kala temaram
Ketika kepak menuju sarang
Ketika jejak dulu beriring pulang
Bersama kawan membawa kelakar dalam gatal-gatal
Pengganggu mimpi-mimpi malam
Ini sudah terlalu lama
Dan akan menjadi hilang
Seperti kata hati yang semakin suram


Sunday, September 03, 2000

Nyanyian daun-daun talas
Ketika mutiara itu terjatuh
Dan menjadi hilang

Siluet hadir
Merajut ketidak mengertian yang mendalam
Akan makna yang selalu terucap
Yang menggema ditiap-tiap sudut
Yang terpaksa terdiam
Hening lalu sembunyi
Dan pergi......

Tuesday, August 01, 2000

Apa pengikat kisah kita?
Janji-janji atau sebuah rasa yang telah hadir kemudian
Aku begini, seperti yang terlihat
Dan kau begitu, tak ada kata
Dan kita saling percaya
Mungkin terkadang bernada curiga

Kisah kita adalah berusaha jujur pada realita
Aku cinta kau, entah kau walau demikian juga katamu
Kita mengikatnya seperti tak terikat
Aku memenuhinya dengan segala keindahan
Segala kedamaian yang ada
Lalu kau nikmati itu, kau puaskan hatimu
Kau pun larut didalamnya

Perjanjian kita adalah keabadian
Dan aku selalu berusaha untuk itu

Sunday, June 18, 2000

Terbanglah adinda
Terbanglah seperti burung-burung walet
Kembangkan sayapmu, meliuklah
Jadikan harimu indah, jadikan damai
Iringi tarian pucuk-pucuk pohon
Candai hembusan angin
Buyarkan kebekuan kabut
Belah cakrawala ini dengan keyakinanmu

Terbanglah adinda
Bebaskan dirimu dari belenggu jiwa
Lepaskan segala duka
Lepaskan segala bimbang
Lepaskan seiring kepak sayapmu
Seiring laju tubuhmu jelajahi semesta

Terbanglah adinda
Jadikan langit biru bagai kanvas
Tempat kau lukis hidupmu
Kau simpan sejarahmu
Dalam keagungan semesta raya
Dimana akan menjadi penyadar khilafmu
Sebagai penuntun, sebagai menuntun

Terbanglah adinda
Terbanglah dan aku akan menjadi ranting
Tempat sejenak lelahmu
Sesaat galaumu
Sekejap inginmu
Hingga menyatu kembali hastratmu
Terbentuk anganmu
Dan terbanglah seperti burung-burung walet adinda

Thursday, June 15, 2000

Pintu itu telah ia tutup
Dan tertutup untuknya
Ketika menjadi sendiri
Ada ribuan cerita yang sudah dilakonkan
Menabur suka, menabur duka
Juga dendam yang terlupakan
Hanya ia yang tau..
Mungkin ada sedikit berita dari nanar mata
Ya, memang sedikit
Seperti bisik...
Lalu menjadi......, apa?
tak pernah mengerti...

Wednesday, April 05, 2000

Bukan Itu

Bukan itu...
Kemenangan yang berdarah
Hidup penuh kuka-luka
Bara dendam yang membara dalam dada
Kami tak mencari itu

Suatu kesadaran yang mendunia
Bahwa kita manusaia yang memiliki hak sama
Untuk bisa saling merasakan
Saling mengulurkan tangan
Kami tak ingin saling bunuh, saling berperang
Kami tak ingin pemaksaan untuk sebuah kesadaran
Karena itu adalah penindasan
Sedang kami anti penindasan

Mari kita bersama saling genggam tangan
Menghilangkan segala perbedaan
Membunuh ego dalam diri
Karena kita memiliki tujuan sama
Menuju dunia yang damai

Monday, April 03, 2000

Sahabat

Pagi memang selalu datang
Matahari akan tetap bersinar
Menerangi tiap sisi-sisi hidup
Tapi dimatamu ada malam yang tak kunjung beranjak
Ada awan hitam tutupi bintang-bintang
Gelap pekat sesakkan nafasmu
Jiwa mungkin telah merindukan setitik api tuk membakar hati
Menghangatkan rasa yang telah membeku
Namun badai tak pernah merestui itu
Dan kau kecewa, putus asa...
Terjabak dalam situasi yang semakin menggila
Bangkitlah, bakarkan lagi api-api dijiwamu
Bakarkan, hingga benar-benar berkobar
Bakarkan, hingga badai tak lagi berarti
Bakarkan, hingga tak ada lagi dingin yang membeku
Bakarkan, hingga tak ada lagi malam yang pekat
Dan matahari akan terbit esok pagi
Disela-sela embun sejukkan hati
Burung-burung berkicau menyambut datangnya sipenghuni hari...

Wednesday, March 08, 2000

Rindu pada siapa?

Ada kesendirian
Dari batas-batas senja
Langit menguning
Walet-walet berterbangan
Angin datang bergelombang
Ada kerinduan
Menggulung
Bersatu dalam buaian-buaian biola
Menghentak
Menjamah tiap-tiap rasa
Dada yang terasa sesak
Menahan detak-detak yang cepat
Semakin cepat
Hinnga hanya teriak yang dapat diperbuat
Sekeras-kerasnya
Membelah langit
Mengabarkan pada semua
Semuanya
Tentang kerinduan
Yang tercabik oleh ketiadaan

Thursday, March 02, 2000

Sayap-sayap jiwa

Sayap-sayap jiwa
Terbang melayang
Lintasi daun-daun berguguran
Bumi yang retak
Terpisah saling berjauhan
Saling merindukan
Sayap-sayap jiwa
Jauh diantara awan-awan hitam
Menghadang badai kadang petir menggelegar
Sayap-sayap jiwa
Terus coba tuk bertahan
Lintasi tiap-tiap waktu
Lintasi tiap-tiap nama
Lintasi tiap-tiap berada
Sayap-sayap jiwa
Coba tuk tembus batas-batas

Saturday, January 01, 2000

Hidup adalah peran

Telah kubakar
Dan memang telah menjadi debu
Bertebaran lalu menghilang

Waktu demi waktu tertoreh kembali
Menempati tiap ruang
Menjadi bunga kadang sampah
Hingga seleksi itu terulang kembali

Berjuta latar telah menjadi biasa
Seperti sedang memerani sang waktu