Thursday, March 03, 2005

Tidak Untuk Ditangisi...

Paruh senja mematuk kaki langit
Hari yang terkapar karenanya
Merangkak perlahan
Tersendat pada sudut-sudut yang senyap

Paruh usia yang sombong
Tercabik-cabik diterkam zaman
Terlukanya hati
Tersayat pada semua mimpi-mimpi

Dan hari demi hari setelahnya
Semua hal, semua cerita yang telah berlalu
Segala luka yang tergores karenanya
Tidak untuk selalu ditangisi...



(Ujung Aspal, 09:07 PM, 02 Maret 2005)

1 comment:

Leila Martisa said...

waaaaaaa..... tulisan lawaz yg evergreen..!!