Friday, March 25, 2005

Maka Simpan Kata Maafmu

Ini tidak tentang siapa yang terluka
Terseok menahan derita terdalam
Namun kita memang telah menjadi siksa
Terbakar tak berdaya
Ditengah kobaran yang telah kita sulut sendiri

Ini tentang karma
Tentang waktu yang terlahir
Suatu masa penebusan
Yang harus dibayar hingga tuntas

Maka simpan kata maafmu itu
Karena yang terpenting
Seperti apa kita memahaminya


(Tj. Duren, 09:57PM, 25 Maret 2005)

No comments: