Hari yang terkapar karenanya
Merangkak perlahan
Tersendat pada sudut-sudut yang senyap
Paruh usia yang sombong
Tercabik-cabik diterkam zaman
Terlukanya hati
Tersayat pada semua mimpi-mimpi
Dan hari demi hari setelahnya
Semua hal, semua cerita yang telah berlalu
Segala luka yang tergores karenanya
Tidak untuk selalu ditangisi...
(Ujung Aspal, 09:07 PM, 02 Maret 2005)
No comments:
Post a Comment