Sunday, February 05, 2006

Perempuan, kenyataannya aku adalah lelaki yang selalu menyakitimu
Yang telah meninggalkan kau dalam tangis dan dendam
Dalam kenangan dan penyesalan

Beberapa waktu terakhir, ketika badai dan hujan beriring tak kenal henti
Dalam tenda yang tak layak huni, Disebuah hutan bernama leweng tengah rancaupas
Bayangmu menyelinap mencabik-cabikku tanpa ampun
Seperti tangan-tangan maut yang siap menghantarku kepada kematian
Aku tercerai berai
Membeku dalam sunyi rimba yang tak peduli
Inilah siksaku
Inilah karma tanpa penebusan yang harus kujalani disepanjang sisa hidupku


(05 Februari 2006)

No comments: