Sunday, May 08, 2005

Memandangmu,
Tiba-tiba derai angin terperangkap pada gelisah kabut
Menoreh rasa
Teteskan bisu yang memuncak

Memandangmu,
Tiba-tiba laut kehilangan geliat
Jarak membatasi gerak
Sulit membaca isyarat

Memandangmu,
Tiba-tiba mimpi bersayap putih
Menemani perjalanan malam
Terbayang jemu pada satu peran
Yang seharusnya dilakonkan

Memandangmu,
Tiba-tiba adalah wajah purnama sempurna
Terperangkap pada pot kaca
Samar kata menjamahnya
Petualang pun kehilangan arah
Tak mampu mengukur jarak pengembaraanya.....

(Saduran puisi seseorang, untuk seseorang, kepada seseorang...)

No comments: